Pagi cerah hari ini, Membuatku ingin menatap langit biru itu Langit biru yang disukai kebanyakan orang di bumi ini Pagi cerah hari ini, Membuatku teringat bagaimana semuanya berawal Menatapmu saat itu adalah hal yang paling kusukai Saat ini, Hal yang paling kusukai bukan hanya menatapmu Semua yang ada padamu adalah hal yang paling …
Perasaan apa ini? Gunda, resah kian kurasakan Apakah ini wajar? Apakah ini pantas? Sebuah tanda tanya besar yang muncul Aku pun bertanya-tanya Tidak seharusnya aku seperti ini, tidak lazim Ya, aku harus melihat realita Dan kembali ke realita.. Tapi harus ku akui, aku bimbang *Sumber foto: Google.com* [Penulis:Tasya Mitakda]
Beribu maaf yang terucap dari bibirku Mungkin terasa seperti omong kosong untukmu Beribu maaf yang terucap dari bibirku Mungkin terasa palsu untukmu Aku menyesal atas apa yang telah terjadi Selepas kau benar benar pergi Terasa hampa bagiku Detik demi detik berlalu Tanpa bisa ku melupakan… Melupakan senyum di wajahmu Melupakan pelukan hangatmu …
Tahun 2020 ini begitu pilu Walau pandemi ini ada sejak dulu Takutku bukan soal virus melulu Tapi lebih pada manusia tanpa malu Aku tidak takut korona Aku tidak takut bencana Aku tidak takut semuanya Melainkan manusianya Alam berhak bereaksi Pada manusia yang banyak aksi Manusia juga berhak bereaksi Terhadap manusia tanpa asasi …
Tangis, pilu, bosan, resah yang enggan kita rasakan Menahan hasrat untuk bertemu insan lainnya Terhalang dengan keadaan yang mencekam “Jangan keluar rumah!” “Janan berkumpul!” “Jangan berdekatan!” Kapan? Kapan ini berakhir? Tubuhku tak tahan lagi.. Ingin bertemu, ingin bercengkrama Salah siapa? Yang bertanggung jawab siapa? Apakah harus kita saling menyalahkan? Ku rindu suasana kebersamaan sore menjelang …
Input your search keywords and press Enter.