ViaductPress.com – Gunung Slamet terletak di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di antara 5 Kabupaten yang mengelilinginya yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi kedua di pulau jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur. Untuk mencapai puncaknya medan yang harus dijalani cukup sulit karena topologinya yang beragam.
Perjalanan awal dimulai dengan menggunakan kereta dari Stasiun Senen menuju Stasiun Purwokerto. Waktu yang diperlukan hingga sampai tempat tujuan kurang lebih 6 jam. Setelah sampai di Stasiun Purwokerto dapat dijumpai kendaraan angkot atau yang lainnya yang menawarkan jasa untuk mengantarkan ketempat jalur pendakian yang diinginkan. Jalur pendakian yang umumnya adalah jalur Bambangan karena bisa dikatakan jalur ini banyak peminatnya jadi jangan takut nyasar. Jalur Bambangan terletak di Dukuh Bambangan Desa Kuta baawa Kecamatan Karangreja, kabupaten Purbalingga.
Ada satu hal yang harus diketahui para pendaki apabila ingin mendaki Gunung Slamet karena ada aturan yang baru bahwa mewajibkan bagi para pendaki membawa surat keterangan sehat. Surat ini dapat dipersiapkan terlebih dahulu, dapat dibuat di puskesmas dan klinik terdekat. Sebelum mendaki biasanya diberikan informasi tentang keadaan gunung dan berapa jarak antar pos untuk memperkirakan waktu istirahat yang diinginkan. Kalau di jalur Bambangan ada 9 pos. Jarak yang dapat ditempuh sekitar 6 jam apabila ingin beristirahat di pos 5 atau 6.
Ada catatan penting bagi para pendaki bahwa untuk melihat sunrise diperlukan timing yang pas, jadi dapat diperkirakan bahwa setelah bermalam di pos 5 atau 6 untuk mencapai puncak membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Jam 2 pagi bisa mempersiapkan untuk mendaki lagi hingga kepuncak. Perlu disiapkan beberapa makanan dan minuman yang cukup serta pakaian untuk menjaga tubuh tetap hangat.
Puncak telah terasa dekat apabila telah sampai pada pos 9 dan setelah itu track yang terjal menanti. Dari pos 9 dapat dilihat puncak Gunung Slamet namun jangan disangka medan yang begitu terjal membuat kita gampang lelah. Tapi lelah akan terbayarkan dengan melihat sunrise yang begitu indah, melihat gumpalan awan yang menyelimuti fajar yang baru terbit. Para penikmat sunrise sudah barang tentu akan mengabadikan momen yang luar biasa itu dengan berfoto-foto sambil menikmati kehangatan fajar yang baru datang.
[Penulis : Gema Bayu Samudra]