Asian Games Manila 1954 dan Olimpiade Melbourne 1956 hingga Asian games Tokyo 1958 menjadi saksi kedigdayaan Tim Nasional sepak bola Indonesia. Sang Garuda terbang tinggi pada 3 kompetisi yang amat bergengsi di kancah persepakbolaan asia, nama Macan Asia pun bergaung dikancah persepakbolaan Asia. Pada masa itu level kita Raksasa Asia dan sanggup melawan Negara sekelas Uni Soviet dengan kiper legendanya Lev yashin. Hingga puncaknya masa keemasan negara kita dimulai dari tahun 1960 hingga 1971 hingga akhirnya timnas kita mengalami penurunan hingga tahun 1986.
Pada tahun 1986 Sang garuda hampir lolos ke piala dunia tahun yang sama pula masuk ke semifinal Asian Games di korea selatan hingga pada tahun 1991 Timnas kita berhasil membawa pulang medali emas ke pangkuan ibu pertiwi. Medali tersebut menjadi hal terakhir yang dapat dimenangkan oleh timnas senior kita hingga sekarang.
Sempat harapan muncul Ketika tim nasional kita Kembali menyuguhkan permainan menyerang yang menarik dibawah pimpinan pelatih berdarah dingin asal Austria, alm Alfred Riedl. Pada tahun 2010 tersebut sang Garuda bermain pada turnamen bergengsi di asia tenggara AFF Suzuki Cup. Tampil di hadapan publik sendiri dengan Nama nama seperti Christian Gonzales dan Firman utina cukup membuat negara negara Asia tenggara tersiksa dengan keberingasaanya.
Sang garuda tampil apik dengan rentetan kemenangan dan memberikan secercah harapan bahwa timnas kita sudah hidup dan akan Kembali Berjaya. Dengan mencabik cabik gajah putih Thailand hingga tendangan pisang El loco Gonzales meluncur deras ke gawang filipina. Hingga pada babak final entah ada apa Timnas Garuda kita diterkam oleh harimau Malaysia di final yang membuat kita harus menahan puasa gelar lagi. Harapan muncul lagi pada tahun 2013 dimana Garuda Muda kita besutan indra sjafri memberikan permainan menarik menyerang dengan taktik strateginya berhasil membuat Indonesia akhirnya meraih juara pada turnamen AFF U-19 setelah berhasil membungkam Vietnam. Garuda muda Bersama Evan Dimas CS berhasil membuat terkejut dunia internasional dikala itu dapat mengalahkan negara raksasa Korea selatan dalam lanjutan kualifikasi piala asia U-23.
Timnas senior kita masih belum berhasil membawa trofi kepada ibu pertiwi. Pada tahun 2016 sempat ada asa kita dapat menjuarai piala AFF akan tetapi Kembali pupus di hadapan publik gajah putih Thailand. Dan pada akhirnya yang kita sadari bahwa timnas kita Kembali rapuh dengan rentetan 8 kali bermain dan tidak ada satupun pertandingan yang dapat kita menangkan. Tetapi apapun hasilnya, kami tetap berdiri, kami akan bernyanyi untuk Garuda karena Garuda tetaplah di dada dan Garuda tetaplah kebanggaan kami.
( Penulis : Manatap Gurion )
Sumber Foto : panditfootball.com