Di dalam sebuah sel yang sempit dan remang-remang, terdapat tulisan tanggal “21 April 2002” yang terukir di dinding batu bata kasar. Angka-angka itu seolah-olah menjadi pengingat akan takdir yang tak terhindarkan, mengingatkanku akan kedekatan akhir hidupku. Esok hari, fajar akan menjemputku menuju kematian, di tiang gantungan, sebagai hukuman mati atas dosa yang telah kuperbuat. Aku, …
Input your search keywords and press Enter.