Takdir Cinta Yang Diikat Benang Merah Dalam Budaya Tionghoa

April 15, 2024
adminviaduct

Dalam etnis Tionghoa, terdapat budaya benang merah yang melambangkan takdir, cinta abadi, dan persatuan jiwa. Hal ini merupakan sebuah pengingat bahwa cinta sejati dapat mengatasi segala rintangan. Hal ini dipercaya bahwa Dewa Pernikahan yaitu Yue Lao mengikat pergelangan kaki atau jari kelingking dua orang yang ditakdirkan untuk bersama. Menurut legenda Yue Lao yang tinggal di Pulau Langit dimana dia mengawasi semua hubungan manusia. Lalu menggunakan benang merahnya untuk menghubungkan dua orang yang ditakdirkan bersama. Dikarenakan telah diikatnya benang merah oleh Dewa Pernikahan, benang ini tidak dapat diputuskan, sekalipun dua orang yang terikat benang merah ini terpisah jarak, waktu, atau keadaan, mereka akan bertemu kembali dan menikah. Masyarakat Tionghoa sering berdoa kepada Yue Lao untuk keberuntungan cinta dan pernikahan. Mereka akan mengunjungi kuilnya memberikan persembahan dan berdoa agar dapat membantu menemukan jodoh.

Smber: tionghoa.info

Yue Lao sendiri terdapat beberapa kisah yang terkenal salah satunya adalah kisah penjual kue dan putri. Menceritakan seorang penjual kue miskin bernama A-Fu jatuh cinta pada seorang putri cantik bernama Mei-Li. A-Fu tidak berani mengungkapkan perasaannya karena perbedaan status sosial mereka. Pada suatu hari, Mei-Li secara tidak sengaja menelan koin dan A-Fu memberinya kue dengan obat tersembunyi di dalamnya. Terkesan dengan kebaikan A-Fu, Mei-Li meminta untuk menikahinya. Ketika mereka menikah, Yue Lao muncul dan mengungkapkan bahwa benang merah mereka telah terikat sejak lahir. Takdir telah mempertemukan mereka meskipun perbedaan status sosial mereka.

Terdapat kisah lain yang kemudian menyebar dan diturunkan dari jaman ke jaman. Di Tiongkok terdapat kelenteng yang terkenal untuk memuja Yue Lao yaitu di Kota Hangzhou, Zhejian. Konon katanya, kalau asap hio yang ditancapkan oleh pasangan didepan altar Yue Lao bersatu dan naik bersama, maka pasangan ini memperoleh restu dari Dewa Yue Lao untuk menjadi suami istri. Tetapi jika asap hio tersebut berpencar ke segala arah, maka hubungan mereka tidak boleh dilanjutkan, karena diyakini akan berakhir sia-sia

 

Penulis : Putri Ariska Dinanti

Thumbnail: guikuzo.com

Leave a comment